Cara Menghitung Total Asset Turnover Ratio Rumus
Langkah 1. Hitung Penjualan Bersih
Jika Anda menggunakan software akuntansi, Anda bisa menemukan informasi penjualan di laporan laba rugi.
Jika Anda menggunakan sistem buku besar manual, Anda akan menghitung penjualan bersih Anda dari jurnal penjualan Anda. Pastikan total penjualan bersih Anda adalah angka yang tersisa setelah penyesuaian penjualan dan pengembalian telah diperhitungkan, jika tidak, rasionya akan salah.
Demi melengkapi rasio, katakanlah penjualan bersih Anda untuk tahun itu adalah 128.000.000, yang akan Anda gunakan saat menghitung rasio perputaran aset.
Tujuan dan Manfaat Total Asset Turnover
Beberapa manfaat dari perhitungan perputaran total aset atau total asset turnover adalah sebagai berikut:
Apa Itu Asset Turnover Ratio?
Asset turnover ratio atau rasio perputaran aset mengacu pada suatu pengukuran untuk melihat bagaimana perusahaan dapat menghasilkan suatu pendapatan relatif melalui aset-asetnya.
Hasil dari pengukuran ini dapat menjadi gambaran perusahaan mengenai pengelolaan aset melalui perspektif yang lebih luas.
Ukuran dari hasil pengukuran ini dapat berbeda-beda antara satu bidang industri dengan bidang industri lainnya. Namun, umumnya nilai rasio yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan berhasil memanfaatkan aset dengan efisien.
Sebaliknya, nilai rendah dapat menunjukkan inefisiensi dan perusahaan perlu melakukan evaluasi terhadap kinerjanya untuk memperbaiki hal ini.
Hasil yang rendah biasanya dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti buruknya pengelolaan manajemen, kurangnya maintenance rutin, metode pengumpulan data yang buruk, dan manajemen inventaris yang tidak terkelola dengan baik.
Apa Itu Asset Turnover Ratio (ATR)?
ilustrasi asset turnover ratio. source envato
Asset turnover ratio atau rasio perputaran aset merupakan indikator keuangan yang mengukur nilai penjualan atau pendapatan perusahaan dari jumlah aset yang dimilikinya.
Hasil dari perhitungan rasio ini dapat digunakan sebagai indikator efisiensi perusahaan dalam mengelola asetnya untuk menghasilkan pendapatan.
Dengan kata lain, rasio ini juga bisa menggambarkan seberapa berpengaruh aset perusahaan terhadap pendapatan atau revenue yang dihasilkannya.
Semakin tinggi tingkat perputaran aset, maka semakin efisien pula perusahaan dalam mencetak uang dari hasil pemanfaatan asetnya.
Sebaliknya, semakin rendah tingkat perputaran aset, maka semakin dinilai tidak efisien dan tidak baik pula sebuah perusahaan dalam memanfaatkan asetnya yang berhubungan dengan pemasukan perusahaan.
Pasalnya, sebuah perusahaan bisa saja memiliki banyak aset. Namun, banyaknya aset tersebut belum tentu dimanfaatkan secara maksimal dan memberikan nilai yang berarti.
Karena itu, perusahaan yang memiliki aset melimpah namun tidak bernilai akan kalah dengan perusahaan lain yang memiliki aset sedikit namun bermanfaat dan menjadi pemasukan bagi perusahaannya.
Baca juga: Rasio Aktivitas Akuntansi: Pengertian, Manfaat, Jenis dan Rumusnya
Bagaimana jika total asset turnover tinggi?
Rasio yang tinggi menunjukkan efisiensi yang baik dalam penggunaan aset perusahaan.
Artikel ini bersifat informatif dan edukatif, ditujukan hanya sebagai sumber pembelajaran dan bukan sebagai saran dalam pengambilan keputusan. Perlu Anda pahami bahwa produk dengan leverage tinggi memiliki potensi risiko kerugian yang juga tinggi, sehingga perlu dikelola dengan baik melalui pemahaman dan kemampuan analisa yang tepat. HSB Investasi tidak bertanggung jawab atas kesalahan keputusan yang dibuat berdasarkan konten ini. Sesuai ketentuan yang berlaku, HSB hanya menyediakan 45 instrumen trading yang dapat Anda pelajari di website resmi kami.
Contoh Soal Rasio Perputaran Aset
Jika total penjualan selama periode berjalan adalah Rp 1.000.000.000, nilai aset pada awal periode adalah Rp 500.000.000, dan nilai aset pada akhir periode adalah Rp 700.000.000, maka perhitungan Asset Turnover Ratio akan menjadi:
Rasio Perputaran Aset = 1.000.000.000 ÷ {(500.000.000+700.000.000)÷2}
Ini berarti perusahaan menghasilkan Rp 1,67 pendapatan untuk setiap Rp 1 aset yang dimilikinya, dengan asumsi nilai rata-rata aset selama periode tersebut.
Baca juga: Rasio Keuangan: Pengertian, Fungsi, dan Berbagai Jenisnya
Kekurangan Asset Turnover Ratio
Meskipun ATR memiliki manfaat yang signifikan bagi bisnis, namun ada beberapa kekurangan ATR yang perlu diperhatikan pebisnis.
ATR tidak mengukur seberapa baik perusahaan menghasilkan keuntungan. Ini hanya mengukur seberapa baik perusahaan menghasilkan penjualan. Penjualan yang lebih tinggi mungkin atau mungkin tidak diterjemahkan ke dalam peningkatan laba. Di sinilah ATR berbeda dari Return on Assets (ROE).
Baca juga: Current Asset: Pengertian, Komponen, dan Contonya
Investor dapat menggunakan asset turnover ratio untuk mengukur seberapa efisien perusahaan menggunakan asetnya untuk menghasilkan pendapatan penjualan.
Rasio perputaran aset yang lebih tinggi menyiratkan bahwa perusahaan menghasilkan tingkat pendapatan yang lebih tinggi yang diinvestasikan dalam asetnya. Rasio tersebut kemudian dapat digunakan untuk membandingkan suatu perusahaan dengan para pesaingnya dalam industri yang sama.
Anda bisa menggunakan software akuntansi online seperti Kledo yang membantu manajamen aset dan memudahkan proses pembukuan bisnis Anda.
Mulai dari 139 saja, Anda sudah bisa menikmati layanan dengan fitur terlengkap dari Kledo. Anda juga bisa mencoba Kledo gratis selama 14 hari melalui tautan ini.
Content writer at Kledo Berhati Nyaman
Lulusan S1 Pendidikan Akuntansi yang gemar menulis serta mencintai alam, kucing, dan sesama manusia
Latest posts by Annisa Herawati
Dalam dunia bisnis yang kompetitif, efisiensi menjadi kunci kesuksesan. Salah satu indikator penting yang dapat mengukur efisiensi operasional perusahaan adalah Asset Turnover Ratio (ATR). Asset turnover ratio mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan asetnya untuk menghasilkan pendapatan.
Karena itu, dalam artikel ini kita akan membahas secara mendalam mengenai analisis asset turnover ratio, mulai dari pengertian, cara menghitung, rumus, hingga analisis mendalam untuk memahami bagaimana rasio ini dapat membantu Anda dalam analisis investasi dan keuangan.
Rumus Total Asset Turnover
Menghitung perputaran total aset cukup mudah karena sudah tersedia rumusnya. Anda hanya perlu memasukkan data sesuai yang dibutuhkan dalam rumus. Rumus total asset turnover adalah sebagai berikut.
“Total Asset Turnover = Penjualan : Total Aktiva“
Semakin tinggi turnover ratio, maka semakin cepat perputaran aktiva serta perolehan laba. Dalam hal ini, perusahaan tersebut bisa dianggap efisien dalam menggunakan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa nilai asset turnover yang baik adalah yang semakin besar apabila dibandingkan dengan industri sejenis.
Apa Perbedaan Trader Aktif Dengan Trader Pasif?
Dalam dunia trading, ada dua pendekatan utama yang dapat diambil oleh seorang trader, yaitu trader aktif dan trader pasif. Kedua pendekatan ini memiliki filosofi, karakteristik, dan implikasi yang berbeda. Memahami perbedaan antara trader aktif dan...
Asset turnover ratio dapat menjadi cara terbaik dalam mengukur kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aset dalam menghasilkan penjualan.
Dalam meningkatkan pertumbuhan suatu bisnis atau perusahaan, biasanya operasional akan tergantung dengan modal kerja.
Selain arus kas yang perlu dikendalikan dan dioptimalkan, salah satu komponen yang perlu mendapatkan perhatian khusus yaitu seluruh pemanfaatan aset yang terus berputar untuk menghasilkan pendapatan dan menutupi biaya operasional.
Dengan memahami bagaimana mengukur perputaran aset dan mendapatkan gambaran secara lebih luas, simak penjelasan mengenai asset turnover ratio berikut.
Tujuan dan Manfaat Menghitung Asset Turnover Ratio
Biasanya, investor dan kreditor akan berusaha untuk mencari perusahaan dengan nilai asset turnover ratio yang cukup tinggi.
Nilai yang tinggi tentunya dapat menunjukkan bahwa perusahaan dapat beroperasi dengan pemanfaatan aset yang optimal, mengindikasikan sedikit utang dan ekuitas yang berjalan, dan tentunya akan menguntungkan dalam jangka waktu yang panjang.
Ini tentunya dapat meningkatkan nilai di mata investor dan kreditor, di mana perusahaan memiliki risiko masalah finansial yang kecil dan peningkatan ROI yang besar.
Menganalisis asset turnover ratio juga memberikan gambaran mengenai tren dari waktu ke waktu sehingga perusahaan mendapatkan data penting untuk mengoptimalkan pemanfaatan aset.
Baca Juga: Return on Asset (ROA): Fungsi, Rumus, Contoh Perhitungan